TIPS: Rangkuman ini hanya sebagai pemahaman secara umum. Pastikan Anda juga membaca BMP (Buku Materi Pokok) versi cetak atau digital di Ruang Baca Virtual (RBV) untuk pemahaman lebih mendalam.
DILARANG: Memperjualbelikan seluruh konten atau latihan soal yang terdapat di portal ini. Pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Kegiatan Belajar 1: Prinsip-Prinsip Dasar Sistem
A. PENGERTIAN SISTEM, SISTEM INFORMASI, DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem: Didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling terkait yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Sistem Informasi (SI): Merupakan kumpulan dari teknologi informasi (TI), prosedur, dan orang yang bertanggung jawab untuk menangkap, memindahkan, mengelola, dan mendistribusikan data serta informasi.
Sistem Informasi Manajemen (SIM): Adalah sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan spesifik.
Tujuan SIM:
Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Menyediakan informasi untuk tujuan manajerial lain seperti perhitungan harga pokok.
Peran SIM dalam Organisasi:
Meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.
Memperkenalkan inovasi bisnis (produk, pasar, atau proses baru).
Membangun sumber informasi strategis untuk meningkatkan kapabilitas organisasi.
B. TUJUH ELEMEN UTAMA SISTEM
Boundary (Batasan): Menentukan elemen mana yang berada di dalam dan di luar sistem, di mana elemen di dalam dianggap lebih mudah dikendalikan.
Environment (Lingkungan): Segala sesuatu di luar sistem yang menyediakan asumsi, kendala, dan masukan untuk sistem.
Input (Masukan): Sumber daya dari lingkungan (data, material, energi) yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh sistem.
Output (Keluaran): Produk atau sumber daya (informasi, laporan) yang disediakan oleh sistem ke lingkungannya.
Component (Komponen): Kegiatan atau proses di dalam sistem yang mengubah input menjadi output. Bisa juga disebut sebagai subsistem atau modul.
Interface (Antarmuka): Titik di mana dua komponen, atau sistem dengan lingkungannya, bertemu dan berinteraksi.
Storage (Penyimpanan): Area untuk penyimpanan data atau sumber daya lainnya, baik sementara maupun permanen, yang memungkinkan komponen sistem bekerja secara independen.
C. BATAS SISTEM (SYSTEM BOUNDARY)
Batas sistem memisahkan sistem dari lingkungannya dan seringkali bersifat arbitrer. Penentuannya dipengaruhi oleh tiga faktor utama:
Apa yang dapat dikontrol: Elemen di luar kendali tim proyek dianggap sebagai bagian dari lingkungan.
Ruang lingkup apa yang dapat dikelola dalam periode waktu tertentu: Sistem yang terlalu kompleks mungkin tidak lagi relevan saat proyek selesai jika memakan waktu terlalu lama.
Dampak dari perubahan batas: Perubahan batas sistem memerlukan analisis cermat terhadap dampaknya.
D. DEKOMPOSISI KOMPONEN
Dekomposisi adalah proses memecah sistem menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dimengerti. Tujuannya adalah:
Untuk mengatasi kompleksitas sistem: Memecah sistem menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dipahami.
Untuk menganalisis atau mengubah hanya bagian dari sistem: Memungkinkan fokus pada komponen spesifik.
Untuk merancang dan membangun setiap subsistem pada waktu yang berbeda: Memungkinkan pengembangan bertahap.
Untuk mengarahkan target perhatian audiens: Memungkinkan fokus pada komponen yang relevan bagi pengguna tertentu.
Agar komponen sistem dapat beroperasi lebih mandiri: Memungkinkan isolasi dan perubahan komponen dengan dampak minimal pada bagian lain.
E. ANTARMUKA (INTERFACE)
Antarmuka adalah titik kontak antara sistem dengan lingkungannya atau antar subsistem.
Fungsi utamanya dalam SI adalah mendeteksi dan mengoreksi kesalahan.
Tujuan penting lainnya adalah decoupling (memisahkan) sistem, yang mengurangi ketergantungan antar komponen sehingga jika satu komponen gagal atau dimodifikasi, komponen lain tidak terlalu terpengaruh.
F. ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
Sebuah kerangka kerja (berdasarkan Berlian Leavitt) menggambarkan empat komponen fundamental dalam organisasi yang harus bekerja bersama:
Orang
Teknologi Informasi
Proses Bisnis
Struktur Organisasi
G. SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Computer-Based Information Systems (CBIS) adalah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer dan telekomunikasi.
Tujuannya adalah memberikan solusi pada permasalahan bisnis.
Kemampuan kompetitif yang diharapkan dari CBIS meliputi kecepatan proses, otomatisasi, kapasitas penyimpanan besar, komunikasi cepat, dan dukungan pengambilan keputusan.
H. ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
System Analysis and Design (SA&D) adalah proses utama dalam mengembangkan sistem informasi baru. Proses ini didasarkan pada dua prinsip utama:
Pilih ruang lingkup yang tepat: Batasan sistem sangat memengaruhi keberhasilan proyek.
Logis sebelum fisik: Tentukan apa yang harus dilakukan sistem sebelum menentukan bagaimana sistem akan beroperasi.
I. PROSES BISNIS
Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas untuk mencapai hasil tertentu (misalnya, pemenuhan pesanan).
Mengidentifikasi proses bisnis: Merupakan tugas analitis utama untuk mengidentifikasi proses inti perusahaan, seperti merasakan pasar, mengembangkan produk, dan memenuhi pesanan.
Rekayasa ulang proses bisnis (Business Process Reengineering/BPR): Adalah inisiatif desain ulang bisnis yang radikal untuk mencapai peningkatan dramatis dengan mempertanyakan asumsi dan aturan bisnis yang ada.
J. TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ENABLER BPR
TI memainkan peran kunci sebagai enabler dalam BPR. Terdapat enam prinsip kunci untuk mendesain ulang proses bisnis menggunakan TI:
Atur proses bisnis di sekitar hasil, bukan tugas: Satu orang melakukan semua langkah dalam satu proses.
Tetapkan mereka yang menggunakan output untuk melakukan proses: Membuat pihak yang paling berkepentingan bertanggung jawab atas hasilnya.
Mengintegrasikan pemrosesan informasi ke dalam pekerjaan yang menghasilkan informasi: Informasi harus diproses di sumbernya untuk mengurangi kesalahan.
Membuat perusahaan virtual dengan memperlakukan sumber daya yang didistribusikan secara geografis seolah-olah mereka terpusat: Menghilangkan batasan antara sentralisasi dan desentralisasi.
Menghubungkan aktivitas paralel daripada mengintegrasikan hasilnya: Koordinasi berkelanjutan antar aktivitas terkait.
Minta orang-orang yang melakukan pekerjaan membuat semua keputusan dan biarkan kontrol yang dibangun ke dalam sistem memantau proses: Memberdayakan karyawan dan mengurangi lapisan manajemen.
K. PROSES DAN TEKNIK UNTUK MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI
Siklus hidup perkembangan sistem informasi:
Tahap Definisi: Analisis operasi bisnis dan sistem yang ada untuk mendefinisikan persyaratan.
Tahap Konstruksi: Perancangan, pembangunan, dan pengujian sistem baru.
Tahap Implementasi: Instalasi sistem baru, termasuk konversi data dan prosedur.
Teknik terstruktur untuk siklus hidup perkembangan: Menggunakan representasi abstrak (seperti cetak biru) untuk menggambarkan persyaratan dan desain sistem, terutama untuk proyek skala besar.
Teknik berorientasi prosedur: Pendekatan pengembangan sistem yang fokus pada otomatisasi proses bisnis yang ada, seringkali yang berbasis kertas.
Teknik untuk model to-be logic:
Membangun model tingkat tinggi dari sistem yang diinginkan (logical to-be) yang menggambarkan apa yang harus dilakukan sistem, bukan bagaimana caranya.
Teknik yang paling umum digunakan adalah Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram/DFD), yang bersifat independen dari teknologi.
L. LANGKAH-LANGKAH DALAM PERANCANGAN DFD
Langkah-langkah dalam merancang Data Flow Diagram (DFD) adalah:
Mengidentifikasi entitas yang menyuplai atau menggunakan informasi.
Membedakan proses dari data yang digunakan atau dihasilkan.
Menjelaskan aturan bisnis yang memengaruhi transformasi data.
Menentukan penyimpanan duplikat dan pergerakan data.
Untuk menjaga metadata dalam DFD, digunakan Data Dictionary/Directory (DD/D).
M. TEKNIK UNTUK MENDOKUMENTASIKAN PHYSICAL TO-BE SYSTEM
Hasil dari model logical to-be adalah persyaratan sistem (system requirements).
Proses mengubah model logis menjadi model fisik (physical to-be) memerlukan keputusan tambahan tentang bagaimana proses dan penyimpanan data dipartisi, bagaimana kontrol program ditangani, dan bagaimana database diatur.
N. TEKNIK BERORIENTASI OBJEK
Orientasi Objek (Object-Oriented/OO) menjadi populer karena permintaan aplikasi klien/server, antarmuka grafis, dan data multimedia.
Keunggulan utamanya adalah kemampuan untuk menggunakan kembali (reuse) objek yang telah diprogram, memungkinkan pembuatan prototipe yang cepat dan pemeliharaan yang lebih sederhana.
O. KONSEP BERORIENTASI OBJEK INTI
Objek: Sebuah entitas (orang, tempat, benda) yang menggabungkan atribut data dan metode (operasi) yang dapat dilakukan padanya. Atribut dan metode ini tersembunyi (enkapsulasi).
Pesan: Objek berkomunikasi satu sama lain melalui pesan, yang menentukan apa yang harus dilakukan, bukan bagaimana.
Kelas (Class): Sekumpulan objek yang berbagi atribut dan operasi yang sama.
Warisan (Inheritance): Prinsip di mana sebuah kelas objek (subclass) dapat mewarisi karakteristik dari kelas objek lain (superclass).
P. PENGENDALIAN SI UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO BISNIS
Risiko keamanan pada sistem meliputi:
Risiko dari tindakan kriminal.
Risiko karena perubahan staf dan kekurangan manajemen proyek.
Risiko dari bencana alam.
Untuk mengatasi risiko ini, diperlukan kontrol manajemen yang terkait dengan tiga tahap siklus hidup perangkat lunak.
Q. JENIS MEKANISME KONTROL
Mekanisme kontrol dapat berupa kebijakan manajemen, prosedur operasi, atau fungsi audit.
Kontrol pada Tahap Definisi dan Konstruksi:
a. Standar metodologi: Menggunakan metode, teknik, dan bahasa pemrograman standar untuk mengurangi kesalahan.
b. Aturan dan perhitungan validasi: Memeriksa data yang dimasukkan terhadap rentang nilai yang sah.
c. Pengujian sistem: Menguji setiap program secara individual dan dalam kombinasi untuk memastikan kebenaran fungsionalitas.
Kontrol pada Tahap Implementasi:
a. Keamanan: Melindungi data dari akses yang tidak sah untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan aset bisnis.
b. Cadangan dan pemulihan (Backup and recovery): Membuat salinan data secara berkala untuk pemulihan jika terjadi kegagalan sistem.
c. Peran audit: Melakukan audit formal secara berkala pada proses bisnis kritis untuk memastikan kepatuhan dan operasi yang benar.
Kegiatan Belajar 2: Komponen Dasar Sistem Komputer
A. KOMPONEN DASAR SISTEM KOMPUTER
Semua komputer digital, dari mikrokomputer hingga mainframe, terdiri dari enam komponen dasar.
Struktur yang Mendasari:
Enam komponen dasar: input, output, memori, unit aritmetika/logika (ALU), unit pengendali/kontrol (CU), dan file-file.
CPU (Central Processing Unit) terdiri dari ALU dan CU.
Input/Output:
Perangkat Input: Papan ketik (keyboard), tetikus (mouse), pemindai (scanner), pengenal suara.
Perangkat Output: Layar monitor, pencetak (printer), speaker.
Memori Komputer:
Merupakan jantung dari komputer tempat semua aliran data berasal dan menuju.
RAM (Random Access Memory): Penyimpanan data dan instruksi program yang bersifat sementara.
ROM (Read Only Memory): Penyimpanan instruksi firmware (seperti BIOS) yang bersifat permanen.
Cache Memory: Memori kecil berkecepatan tinggi untuk akses data instan oleh prosesor.
Unit Aritmetika Logika (ALU):
Melakukan operasi aritmetika (penjumlahan, pengurangan, dll.) dan operasi logika (perbandingan).
File Komputer:
Metode untuk mengatur dan mengakses file: Sequential, Direct, Random, dan Associative Access.
Unit Pengendali/Kontrol (CU):
Memberikan kontrol yang mengarahkan operasi seluruh komponen komputer berdasarkan instruksi program.
Pengolah/Pemroses (Processor):
Inti dari komputer, berupa chip yang melakukan pemrosesan di ALU dan CU. Perkembangannya meliputi single-core, dual-core, quad-core, hingga octa-core.
B. TIPE-TIPE SISTEM KOMPUTER
Kategori komputer ditentukan oleh kombinasi biaya, daya komputasi, dan tujuan.
Mikrokomputer: Juga dikenal sebagai Personal Computer (PC), termasuk desktop, laptop, dan palmtop.
Sistem midrange atau minikomputer: Kategori luas yang berada di antara mikrokomputer dan mainframe.
Mainframe: Komputer berskala besar yang menjadi pusat sistem komputasi untuk perusahaan besar dan lembaga pemerintah.
Superkomputer: Dirancang khusus untuk menangani masalah intensif numerik dalam penelitian ilmiah (kimia, fisika, meteorologi).
C. JENIS-JENIS PERANGKAT LUNAK
Perangkat lunak dibagi menjadi dua kategori utama.
Perangkat Lunak Aplikasi (Application Software): Program yang ditulis untuk menyelesaikan tugas spesifik bagi pengguna.
a. Word processing (Pengolah Kata): Contoh: Microsoft Word.
b. Spreadsheets (Lembar Kerja): Contoh: Microsoft Excel.
c. Database management systems (DBMS): Contoh: Microsoft Access.
d. Presentation graphic (Grafik Presentasi): Contoh: Microsoft PowerPoint.
e. Email dan groupware: Untuk komunikasi dan kolaborasi kelompok.
f. Browser world wide web (Penjelajah Web): Contoh: Google Chrome, Firefox.
Perangkat Lunak Pendukung (Supporting Software/System Software): Menyediakan lingkungan komputasi dan tidak secara langsung menghasilkan output untuk pengguna.
a. Operating systems (Sistem Operasi): Mengontrol operasi perangkat keras dan mengoordinasikan perangkat lunak lain. Contoh: Microsoft Windows, Linux.
b. Language translators (Penerjemah Bahasa): Menerjemahkan kode sumber ke dalam bahasa mesin.
c. Third generation language (3GL): Bahasa prosedural seperti FORTRAN, COBOL, BASIC, dan C.
d. Fourth generation language (4GL): Bahasa nonprosedural yang lebih mudah digunakan, di mana pengguna menyatakan apa yang ingin dicapai, bukan bagaimana.
e. Markup language (Bahasa Markup): Seperti HTML untuk membuat halaman web dan XML untuk pertukaran data.
f. Object-oriented programming (OOP): Bahasa seperti C++, Java, dan Visual Basic.NET yang menggunakan konsep objek.
Computer-aided Software Engineering (CASE): Perangkat lunak untuk mengotomatiskan fase siklus hidup pengembangan perangkat lunak, seringkali berdasarkan Unified Modelling Language (UML).
Communication Interface Software: Perangkat lunak server web (contoh: Apache) dan protokol transfer file (FTP).
Utility Programs: Program untuk tugas-tugas seperti kompresi file (zip), pengecekan virus, dan pengorganisasian hard drive.